Jakarta, KompasOtomotif - PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) sudah mengoperasikan pabrik baru di Kawasan Industri Surya Cipta, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, sejak April 2015 lalu. Pabrik ini punya kapasitas 80.000 unit per tahun, tetapi mengapa Isuzu tetap impor kendaraan penumpang dari Thailand ?
Dua model utama yang diimpor dari Negeri Jiran, adalah model baru dari varian dari mu-X dan D-max yang akan meluncur tahun ini.
Menanggapi hal ini Marketing Director PT IAMI Ernando Demily, mengatakan, kendala belum diproduksi kendaraan penumpang Isuzu di Indonesia bukan karena faktor ketidakmampuan, melainkan daya serap konsumen.
Peluang Isuzu Indonesia untuk memproduksi kendaraan low commercial vehicle (LCV), lanjut Ernando, seperti D-max dan mu-X tetap terbuka.
Bicara soal kampuan dan teknologi yang ada di pabrik Isuzu Indonesia dianggap sudah cukup mampu untuk memproduksi kendaraan penumpang. Namun semua balik lagi ke pihak prinsipal di Jepang, karena sampai saat ini sendiri Indonesia sudah menjadi basis produksi untuk kendaraan komersial dengan standarisasi Euro II bagi negara berkembang.
"Untuk saat ini kendaraan LCV kita masih datangkan dari Thailand. Kita berjalan dulu dengan apa yang ada sampai volume pasar berkembang. Dulu, pertama-tama semua juga masih dari luar, contoh seperti Toyota Fortuner saja," ucap Ernando .
Menanggapi hal ini Marketing Director PT IAMI Ernando Demily, mengatakan, kendala belum diproduksi kendaraan penumpang Isuzu di Indonesia bukan karena faktor ketidakmampuan, melainkan daya serap konsumen.
Peluang Isuzu Indonesia untuk memproduksi kendaraan low commercial vehicle (LCV), lanjut Ernando, seperti D-max dan mu-X tetap terbuka.
"Tapi tetap ada regulasi dan aturan dari prinsipal. Setelah volume
penjualan meningkat dan meninjau seberapa kompetitifnya pasar,
kemungkinan untuk memproduksi sendiri itu bisa, hal ini juga menyangkut
segi QCD (Quality, Cost dan Delivery). Kalau dianggap menguntungkan produksi sendiri pasti diproduksi dalam negeri," kata Ernando kepada KompasOtomotif, Senin (18/1/2016).
Bicara soal kampuan dan teknologi yang ada di pabrik Isuzu Indonesia dianggap sudah cukup mampu untuk memproduksi kendaraan penumpang. Namun semua balik lagi ke pihak prinsipal di Jepang, karena sampai saat ini sendiri Indonesia sudah menjadi basis produksi untuk kendaraan komersial dengan standarisasi Euro II bagi negara berkembang.
"Untuk saat ini kendaraan LCV kita masih datangkan dari Thailand. Kita berjalan dulu dengan apa yang ada sampai volume pasar berkembang. Dulu, pertama-tama semua juga masih dari luar, contoh seperti Toyota Fortuner saja," ucap Ernando .
Sumber : kompas.com
0 comment :
Posting Komentar